Senin, 12 Desember 2011

PT Dirgantara Indonesia

PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace Inc.) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia , Didirikan pada tanggal 26 april 1976 dengan nama PT.Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sejak tanggal 11 Oktober 1985. dan akhirnya tertanggal 24 Agustus 2000 berubah lagi menjadi PT Girgantara Indonesia sampai sekarang . (semoga tidak selalu berubah namanya)

Sebagai Satu-satunya Industri pesawat terbang di Indonesia dan Asia Tenggara PT DI dalam perjalananna telah memebukatikan diri mampu memproduksi pesawat yang diakui dunia internasional. Salah satunya Pesawat CN 235 sebagai pesawat pesawat kebanggaan Indonesia hingga saat ini dan telah dipakai di hampir 25 negara di seluruh dunia.

Namun sejak krisis moneter tahun 1997 menimpa Indonesia, Kejayaan industri pesawat ini seperti hilang ditelan bumi. Kemampuan dalam hal penguasaan teknologi masih ada namun karena IMF mengatur ekonomi Indonesia memutuskan untuk mengurangi support ke industri ini maka produksi menjadi sangat sulit apalagi untuk penelitian pengembangan pesawat yang lebih besar seperti N-250 dan N-2130 seketika berhenti.

Sejak tahun 2000 - hingga sekarang PT Dirgantara berusaha bangkit kembali untuk menyejajarkan diri dengan perusahaan lain di dunia.
Revitalisasi ini diharapkan segera terwujud dengan keyakinan bahwa PT DI akan berkibar lagi dalam usianya  yang ke 25. Segenap kekuatan mulai dikerahkan agar kemampuan dan pengalaman semakin bertambah karena Produksinya masih di akui dan masih berlanjut hingga detik ini.

PT DI memproduksi pesawat NC212, CN-235, selain itu juga mampu memproduksi helikopter seperti NBell 412, Super Puma NAS332 dan NBO 105. Kemampuan ini jarang dimiliki oleh negara lain di kawasan asia tenggara. Juga PT DI dipercaya membuat offset komponen pesawat terbang ternama di dunia seperti pesawat airbus, boeing, terutama untuk bagian sayap pesawat.

Kita selayaknya berbangga dan harus mampu membesarkan industri ini karena wilayah udara Indonesia amat luas membutuhkan pesawat yang handal. Semestinya pesawat kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Semoga proyek pesawat N-250 dan N-2130 dapat dilanjutkan kembali dan dapat terbang menjelajahi dunia membawa nama Indonesia.







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar